Lala Djais

Tangga, Pintu, dan Darurat

Parkir di rooftop salah satu tempat perbelanjaan di Jakarta selatan. Anomali yang terjadi di Jakarta akhir-akhir ini (saat itu tanggal 9 Januari 2009) membuat langit Jakarta selalu berwarna-warni,sangat indah. Menakutkan sekali kalau dipikir-pikir, bulan januari jarang turun hujan, malahan langitnya selalu cerah di sore hari, ck ck ck global warming menakutkan, tapi sangat Indah. Bersama kawan, saya menikmati keindahan langit anomali sore itu.

Tangga

Kami mengikuti tulisan itu agar bisa menuju ke tempat perbelanjaan yang terletak di bawah kami. Sebuah pintu putih kami lewati. Tangga. Ada seorang laki-laki sedang tidur di tangga itu. Dia kaget! Kami juga kaget! Kami lewati dia dan segera turun. Pintu sengaja saya buka, tetapi lelaki tidur itu lalu menutupnya, saya sedikit tegang karena saya tau sesuatu tetapi saya tidak yakin sehingga saya tidak segera menceritakan hal itu ke kawan saya.

Turun satu lantai kami menemukan pintu putih lainnya. Pintu itu tertutup. Saya mencoba membuka pintu itu. Agak tegang. Pintu itu tidak ada gagangnya. Tambah tegang. Saya coba buka tapi tidak bisa dibuka. Tegang!

Saya akhirnya memberitahu kawan saya tentang pengetahuan yang awalnya saya tidak yakin itu,

“cel, setau gw kalau pintu darurat emang ga bisa dibuka dari dalem deh”

Ya! Saat ini kami sedang berada di tangga pintu darurat akibat mengikuti tulisan “Tangga”, tanpa ada embel-embel “darurat”, ataupun tulisan “bukan jalan menuju toko”.

Kami naik lagi,entah dengan maksud bertanya ke lelaki tidur diatas (yang menjebak kami) ataupun untuk mencoba keluar dari pintu yang tadi kami masuki.

“mas, pintunya ga bisa dibuka ya?” basa-basi saya tanyakan ke lelaki penjebak itu.

“iya” dengan tenangnya

“loh???? Trus gimana caranya kita keluar?”

“Minta orang bukain dari luar”

“Apaaaa?”

Nice! Kami terkurung di pintu darurat. Seperti san cai dan tao ming se di film Meteor Garden, Film paling happening di tahun 2002. Padahal saya punya VCD nya, lengkap! Kenapa saya tidak belajar dari film itu.

Kami lalu mencoba turun beberapa lantai. Pintu tidak ada yang bisa kami buka. Kami mengintip melalui kaca kecil yang terdapat di pintu itu. Nihil! Hanya ada tempat sampah, lift, dan sedikit toko hp yang terlihat. Tidak ada orang yang bisa kita mintain tolong. Kami turun lagi. Entah berapa tangga yang kami turuni. Saya tidak begitu ingat karena ketegangan yang lumayan saya rasakan. Kami turun terus sampai kami bertemu dengan dua orang laki-laki yang sedang mengobrol di tangga. Pahlawan kami. Pintu putih di lantai itu diganjal oleh mereka, sehingga pintu itu tetap terbuka. Kami pun bisa keluar dari pintu darurat ini.

Huaaaah! Seperti ikan yang merasakan air setelah lama berada di darat. Kami bisa bernafas lega lagi dan segera tertawa.

MORAL:
1. Jika bertemu dengan lelaki yang sedang tidur di tangga,hati-hati! dia pasti lelaki penjebak.

2. Pahlawan tanpa tanda jasa bukan saja guru yang mengajar kalian, tetapi juga orang yang sedang duduk-duduk di tangga.

3. Pelajari dan hafali baik-baik adegan di film yang anda tonton karena bisa berguna di kehidupan anda. Apalagi film Meteor Garden. Film wajib ditonton. Writer recommended! Penyelamat dari marabahaya.

4. Jangan percaya begitu saja dengan tulisan-tulisan di pusat perbelanjaan, banyak yang kurang lengkap dan akan membuat anda menjadi kurang waras.

5. Ganjallah selalu pintu anda.

6. Tertawa dan bergembiralah dalam setiap saat dan semua hal, karena dengan begitu anda dapat menikmati hidup.

7. Turun kadang-kadang lebih baik dari pada naik. Karena Anda akan menemukan orang yang sedang duduk-duduk santai di tengah tangga.

8. Enjoy your life