20130503

Bersenang-senang Dahulu, Bersukses-sukses Kemudian


Kenapa ya lahir pribahasa, “Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian”? Kenapa tidak “Bersenang-senang dahulu, bersukses-sukses kemudian” ?

Ngomong-ngomong tentang bersenang-senang dan berbahagia. Tahukah kalian bahwa di Erasmus University Rotterdam, Belanda, terdapat seorang profesor kebahagian? Dr. Ruut Veenhoven. Beliau adalah profesor ‘social conditions for human happiness’, pelopor dalam penelitan-penelitian mengenai kebahagiaan. Beliau menawarkan sebuah indikator perhitungan baru untuk mengukur kebahagiaan bernama Happy Life Expectancy (HLE) dimana indikator ini digunakan untuk mengukur Gross National Happiness (GNH). GNH adalah sejauh mana warga negara di suatu negara menikmati kehidupan mereka.

Pada 10 April 2013, UNICEF mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa anak-anak di Belanda adalah anak-anak yang paling bahagia di dunia. Belanda adalah ‘Best Place to be a child’.


 Belanda memiliki profesor kebahagiaan, serta mendapatkan rangking pertama sebagai negara dengan anak-anak terbahagia di dunia. Tidakkah kalian penasaran ada apa dengan Belanda dan ‘kebahagiaan’?

Bangsa Belanda sangat modern dan terbuka dalam hal pernikahan, keluarga, seksualitas, dan dalam cara membesarkan anak. Mereka menerima bahwa orang lain dapat melakukan apa yang mereka sukai dalam kehidupan pribadi mereka. Pada pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan, bangsa Belanda juga sangat modern. Mereka menerima gagasan bahwa seorang pria boleh tinggal di rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga sementara istri mereka pergi keluar untuk bekerja. Keterbukaan ini membuat masyarakat bebas dari tekanan sosial dan mereka pun hidup dengan berbahagia.

Paul Vangeert, Profesor Developmental Psychology dari University of Groningen mengatakan bahwa Hubungan keluarga antara orangtua dan anak di Belanda sangatlah baik, mereka sangat komunikatif dan terbuka. Lingkungan masyarakat di Belanda juga sangat demokratis dan bebas. Anak-anak di Belanda lebih rendah terkena tekanan dari lingkungan, orang tua, juga dari teman-teman sepantarannya di sekolah.  Seorang ibu di Belanda mengatakan “I tell my children to go out and play and not come home until their pants are ripped!”

Anak-anak bebas bermain!

Anak-anak mana yang tidak bahagia jika disuruh bermain. Negeri Belanda mempunyai banyak tempat-tempat bermain menarik dan keren. Seperti Netherlands’ Landal Miggelenberg Park di Hoenderloo, atau Madurodam, sebuah taman miniature interaktif yang berlokasi di Den Haag. Di Madurodam kita bisa bermain-main di miniature tempat-tempat penting dan terkenal di Belanda, seperti miniature dari pelabuhan Rotterdam, Bandara Schipol, bahkan miniature dari bendungan Oosterscheldekering.


Taman Miniatur Madurodam

Anak-anak yang bahagia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia. Demikian dengan orang dewasa yang bahagia tentunya akan mendidik dan membesarkan anak-anak yang bahagia.


Taman bermain di Netherlands’ Landal Miggelenberg Park

Dengan menjadi pionir di bidang kebahagiaan, maka tak heran Belanda bisa menjadi pionir dan sukses di berbagai bidang seperti teknologi, seni, wirausaha, agrikultur, dan lain-lain, karena menurut Albert Schweitzer:

"Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful"

Bersenang-senang dahulu, bersukses-sukses kemudian.


Refrensi:

0 comments:

Posting Komentar