Kenapa ya lahir pribahasa, “Bersusah-susah dahulu,
bersenang-senang kemudian”? Kenapa tidak “Bersenang-senang dahulu,
bersukses-sukses kemudian” ?
Ngomong-ngomong tentang bersenang-senang dan berbahagia. Tahukah
kalian bahwa di Erasmus University Rotterdam, Belanda, terdapat seorang
profesor kebahagian? Dr. Ruut Veenhoven. Beliau adalah profesor ‘social conditions for human happiness’,
pelopor dalam penelitan-penelitian mengenai kebahagiaan. Beliau menawarkan
sebuah indikator perhitungan baru untuk mengukur kebahagiaan bernama Happy Life Expectancy (HLE) dimana
indikator ini digunakan untuk mengukur Gross
National Happiness (GNH). GNH adalah sejauh mana warga negara di suatu
negara menikmati kehidupan mereka.
Pada 10 April 2013, UNICEF mengeluarkan laporan yang menyatakan
bahwa anak-anak di Belanda adalah anak-anak yang paling bahagia di dunia. Belanda adalah ‘Best Place to be a child’.
Belanda memiliki profesor
kebahagiaan, serta mendapatkan rangking pertama sebagai negara dengan anak-anak
terbahagia di dunia. Tidakkah kalian penasaran ada apa dengan Belanda dan
‘kebahagiaan’?
Bangsa Belanda sangat modern dan terbuka dalam hal pernikahan,
keluarga, seksualitas, dan dalam cara membesarkan anak. Mereka menerima bahwa
orang lain dapat melakukan apa yang mereka sukai dalam kehidupan pribadi
mereka. Pada pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan, bangsa Belanda
juga sangat modern. Mereka menerima gagasan bahwa seorang pria boleh tinggal di
rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga sementara istri mereka pergi keluar
untuk bekerja. Keterbukaan ini membuat masyarakat bebas dari tekanan sosial dan
mereka pun hidup dengan berbahagia.
Paul Vangeert, Profesor Developmental Psychology dari University of Groningen mengatakan
bahwa Hubungan keluarga antara orangtua dan anak di Belanda sangatlah baik,
mereka sangat komunikatif dan terbuka. Lingkungan masyarakat di Belanda juga
sangat demokratis dan bebas. Anak-anak di Belanda lebih rendah terkena tekanan
dari lingkungan, orang tua, juga dari teman-teman sepantarannya di
sekolah. Seorang ibu di Belanda
mengatakan “I tell my children to go out
and play and not come home until their pants are ripped!”
Anak-anak bebas bermain!
Anak-anak mana yang tidak bahagia jika disuruh bermain. Negeri
Belanda mempunyai banyak tempat-tempat bermain menarik dan keren. Seperti
Netherlands’ Landal Miggelenberg Park di Hoenderloo, atau Madurodam, sebuah
taman miniature interaktif yang berlokasi di Den Haag. Di Madurodam kita bisa
bermain-main di miniature tempat-tempat penting dan terkenal di Belanda,
seperti miniature dari pelabuhan Rotterdam, Bandara Schipol, bahkan miniature
dari bendungan Oosterscheldekering.
Taman Miniatur Madurodam
Anak-anak yang bahagia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang
bahagia. Demikian dengan orang dewasa yang bahagia tentunya akan mendidik dan
membesarkan anak-anak yang bahagia.
Taman bermain di Netherlands’ Landal Miggelenberg Park
Dengan menjadi pionir di bidang kebahagiaan, maka tak heran
Belanda bisa menjadi pionir dan sukses di berbagai bidang seperti teknologi,
seni, wirausaha, agrikultur, dan lain-lain, karena menurut Albert Schweitzer:
"Success is not the key
to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing,
you will be successful"
Bersenang-senang dahulu, bersukses-sukses kemudian.
Refrensi:
0 comments:
Posting Komentar